Wednesday, February 16, 2011

VALENTINE IS NOT ALWAYS WRONG!

      Kita semua juga tahu bahwa pada dasarnya sejarah valentine itu bertentangan dengan ajaran Islam. Ada beberapa versi yang mengemukakan tentang asal-usul valentine dan OK itu hanyalah sebuah sejarah. Untuk apa kita terus mengusut sejarah yang tidak ada habisnya, pro kontra mengenai kontroversi yang terus diperdebatkan padahal menurut saya itu hanyalah membuang waktu anda saja, karena kita bukan hidup pada masa lampau, tapi masa sekarang dan masa depan. Era jaman dulu tentu berbeda kondisinya dengan jaman sekarang. Stop untuk berpikir konvensional dan kuno! Hey ini tahun 2011 dan ini era pasar global. Jangan terlalu men-judjge bahwa Valentine itu tidak baik,valentine itu tidak patut, dan sebagainya. Valentine itu hanyalah sebuah hari di tanggal 14 februari. Hanya sebuah ”hari” sama seperti hari-hari lainnya, hanya yang membedakan ialah pemikiran, asumsi, reaksi dan tradisi orang-orang yang mengglobal tentang moment di tanggal tersebut. Sama saja seperti hari Ibu tanggal 22 Desember. Seyogyanya itu hanyalah sebuah hari sama seperti hari lainnya hanya saja tradisi, reaksi, dan pembenaman pemikiran bahwa hari itu diperingati sebagai hari Ibu. Jadi apakah kita harus terus selalu menyalahkan sebuah hari??? Sebenarnya valentine hanyalah sebuah moment dengan imej hari kasih sayang. Jika kita menggunakan moment tersebut dengan hal yang positif, toh tidak ada salahnya. Untuk yang berpandangan bahwa valentine itu selalu dipenuhi kegiatan negatif dan hanya mengumbar dosa, sebenarnya itu kembali lagi ke pribadi masing-masing bagaimana ia bersikap dalam melewati moment tanggal 14 tersebut. Jika ia berbuat dosa, ya itu urusan dia dengan Tuhannya. Itu resiko pribadi, kita tidak usah ribut mencampuri urusan pribadi orang dan don’t judge people from the cover. Belum tentu yang menentang valentine besar-besaran itu sudah tinggi pahalanya, sudah tidak punya dosa, dan lebih baik juga lebih terpuji dari yang lain. Belum tentu kan? Pahala dan dosa seseorang tidak hanya ditentukan oleh 1 hari yang disebut valentine. Tingginya tingkat keimanan seseorang juga tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT. Hal ini sebenarnya tergantung dari kepercayaan masing-masing. Ya..ya..ya membahas fenomena sosial ini memang tidak ada habisnya dan tetap akan menimbulkan pro kontra. Saya yakin anda juga begitu ada yang setuju dengan pendapat saya, tidak sedikit juga pasti banyak yang menentang tulisan saya. Itu wajar dan inilah dunia, penuh dengan kontroversi. 

      Sekarang kita lihat dimensi lain dari sebuah valentine. Ini yang saya katakan ”Valentine is not always wrong”. Valentine juga kurang lebih dapat memberikan manfaat bagi sebagian orang. Tidak sedikit muslim yang meraup keuntungan dengan memanfaatkan moment valentine. Salah satunya dengan berbisnis usaha cokelat atau boneka, juga pengusaha restoran. Banyak yang menerima order lebih seiring datangnya valentine. Tradisi memberi cokelat atau hadiah lain pada saat valentine justru dapat membuat orang lain senang dan mendapatkan rezeki lebih. Kita tidak bisa menyalahkan rezeki yang datang karena valentine itu haram. Pemikiran tersebut kuno sekali. Selain itu valentine justru dapat mempererat silaturahmi antar sesama teman. Oleh karena itu pada jaman sekarang kita harus bisa berfikir secara global, jangan terpaku pada pemikiran kuno yang hanya bisa menghambat perkembangan kita. Tidak selalu yang kita anggap salah itu merugikan, toh ada sesuatu yang baik dan menguntungkan jika kita mengkajinya dengan hal-hal yang positif. Ingat kita hidup di jaman yang berbeda dengan jaman dahulu. Kita juga tinggal di Indonesia dengan suku bangsa, ras, dan agama yang heterogen. Jangan sampai pendapat kita justru dapat memicu rusaknya perdamaian antar umat. Inilah yang harus kita hindari, bukan permasalahan pada ”hari valentine” yang menurut saya itu sudah masuk urusan pribadi masing-masing.  Nyatanya valentine juga tidak seburuk yang kita kira. Nyatanya juga banyak saudara-saudara kita yang merasakan manfaat positif dari valentine. Itulah mengapa dapat dikatakan bahwa valentine tidak selalu salah.

No comments:

Post a Comment